Siapa sangka Surabya-Jakarta-Surabaya kita lalui lewat darat?
Didalam mobil kami tidak ada GPS, Handphone sering lowbat.Jadi andalan kami untuk penunjuk arah adalah marka hijau dijalan raya.
Melihat kesungguhan suami menyetir membuat saya terenyuh.
Semangat nya bukan main. Meskipun ini kali pertama kami perjalanan ke Jkt tapi sama sekali tidak ke sasar.
Berikut catatan kami (saya ,suami dan Shabila, balita 3 tahun):
1. Pandai pandailah packing, alat mandi ditempatkan wadah tahan air(kemarin tas nya saya campur dengan baby bag sabun cair tumpah kena kamera satu satunya hiks)
2. Browsing , membuat catatan wisata kuliner, karena pengalaman kemarin, ketika sudah lelah perjalanan sudah tidak ada ide untuk mencari makanan,alhasil , mencari sedapatnya,
sop iga entah rasanya dan harga nya tidak rasional)
sop iga entah rasanya dan harga nya tidak rasional)
3. Membawa selimut, jaket, pelapis kursi buat tidur bayi.
4. Mainan, untuk pengusir jenuh balita
5. Untuk Abi, bawa jaket, bantal untuk duduk karena perjalanan jauh,mobil kami jok nya pendek, jadi haluannya kurang kelihatan, ketika diberi bantal ,Alhamdulillah sangat terbantu.
6. ATM, uang receh buat parkir
7. Packing itu sangat penting, sehingga nantinya ketika pulang semua barang barang sudah ter organisir sesuai tempatnya#catatan emak emak.
Perjalanan kami sangat sederhana,
Main ke ancol, berenang,makan membawa bekal, tentu saja menu nya menggugah selera, karenasemua masakan Ibu,
Makasih Ibu .Di Ancol kami berenang, membuat siluet buat dipasang dirumah kami, hasilnya bagus.